Tuesday, May 9, 2023

Eps. 28 Buya Hamka

    

Beberapa minggu yang lalu aku dan beberapa temanku yang kebetulan asli minang pergi nonton film garapan Fajar Bustomi judulnya "Buya hamka". Film ini dibintangi oleh Vino G Bastian dan Laudya Chyntia Bela. Sebelum filmnya mulai aku masih menelusur tentang siapa sosok beliau yang sebenarnya, aku hanya tahu dia sebagai ulama besar indonesia tapi tidak mengeanal lebih banyak tentang diri beliau juga karya-karyanya.

Beberapa menit kemudian filmnya dimulai saya memutuskan untuk mematikan heandphone dan mulai fokus menikmati filmnya. Emm... Ceritanya mulai dari tokohnya dulu kali yah beliau ini dengan nama panjang Haji Abdul Malik Karim Amrullah iya lahir pada tanggal 17 februari 1908 (115 tahun lalu) di Molek, Maninjau Sumatra Barat. MasyaAllah, Beliau ini merupakan seorang ulama besar, guru besar juga seorang sastrawan. Salah satu seorang cerdas yang turut berperan aktif memperjuangkan Islam dan kemerdekaan Negara Indonesia.

Salah satu hal yang membagongkan hahaha bahasa apa sih itu Speechless kali yah bahasa inggresnya adalah ketika tau bahwa salah satu buku romansa fenomenal sepanjang sejarah, adalah karyanya dengan judul "TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK" saya kaget sekaligus terharu wahhh ternyata Buya Hamka adalah sosok dibalik fenomenalnya Hayati dan Zainudin. Saat tau bahwa buku itu adalah karya beliau aku ingat satu hal yang diceritakan mama atau nenekku katanya buku itu (Tenggelamnya Kapal Van Der wijck) sangat terkenal bahkan mereka ngantri untuk membaca bukunya. Bahkan jika tak sabar ngantri akan ada satu orang yang membacakan isi buku dan yang lainnya menyimak mendengarkan, persis seperti adegan yang disalah satu scene film saat boomingnya buku itu. 

Menurutku ini adalah satu cara yang unik dan cerdas, salah satu cara Buya berdakwah adalah melalui buku romansa yang iya tulis. Menurutku Iya sangat menyadari bahwa cara belajar setiap orang berbeda-beda bukan hanya mendengarkan tapi ada visual dll. Untuk buku pun iya tau bahwa peminat buku fiksi lebih banyak ketimbang buku non fiksi jadi pasarnya ketika menulis buku romansa semua kalangan bisa dijangkaunya. Hebat banget sih ini.. 

By the way menurut artikel yang saya baca  film buya hamka ini adalah film terpanjang durasinya hanya saja dibagi menjadi 3 vol bukan sekali tayang. di Indonesia juga film ini digadang menjadi film dengan penggarapan termahal yang pernah dibuat oleh Sutradara Indonesia. Saya tidak begitu handal menilai dunia sinamtografi perfileman intinya di vol 1 yang saya tonton, tutur hidunya diceritakan elok, dapat diterima dan dipahami, setiap vol nya punya inti masing-masing kisah, vol 1 ini bercerita tentang dirinya sebagai pengurus Muhhammadiyah Makassar dan sebagai Sastrawan, semua cast yang terlibat aktingnya mantul, suasana tahun 80an dapat banget logat bahasa minangnya (kata temanku) mantap juga.

Hemm.. Film tentang tokoh-tokoh besar negara menurutku memang sepatutnya didokumenterkan agar generasi selanjutnya tidak buta sejarah. Film-film Nasional seperti ini masih sangat perlu untuk digarap lebih banyak lagi, diapresiasi lebih besar lagi karena sebagai pengingat bahwa atas kebebasan, kesenangan juga kemudahan kita sebagai rakyat atau bangsa ada tetes darah perjuangan dari pada pendahulu kita. Oh yah Sewaktu tulisan ini ditulis, filmnya masih tayang dibioskop. So, ayok ramaikan bioskop indonesia untuk menyaksikan film buya hamka vol 1. 

Terimakasih telah berkunjung, sampai ketemu diminggu depan. 

Fb : Yita Lamanto 

Ig : Yitalamanto


3 comments:

  1. Untuk penulisan saya harap bisa di perbaiki dan di perhatikan dan masih ada kata2 yg masih kurang di pahami

    ReplyDelete