
Oh yah sebelum lanjut, mau menyampaikan, ini sambungan dari part kekhawatiran pasca wisuda, eps 26. Kalau belum baca itu, mending baca dulu deh supaya nyambung eh gak nyambung-nyambung banget sih tapi memang episode itu menceritakan kekhwatiranku setelah wisuda okeee selamat mambaca.
Beberapa hari setelah wisuda saya memilih pulang kampung untuk mengantar adikku pulang, saya meminta sahabatku untuk menguruskan ijazah bila sudah siap dibuka pengurusan, iya setuju dengan itu. Selang beberapa minggu kemudian dia menghubungiku untuk memberitahukan jika ijazahku sudah ditangannya beserta transkip nilai dan semua legalisirnya. Setelah itu dengan gercep saya mulai melakukan pengurusan STR, selang beberapa waktu.. alhamdulilah selesai juga..
Singkat cerita saya memutuskan untuk kembali ke Makassar untuk mengambil ijazah dan mengambil STR yang telah selesai pengurusannya, namun sebelum berangkat saya mempersiapkan beberapa berkas-berkas yang semungkinnya dibutuhkan untuk mencari kerja nanti, seperti e-ktp digital, SKCK, CV profesional, Surat keterangan sehat, KK, AKTA dan semua berkas akademik lainnya. Sesampainya di Makassar saya langsung mengurus berkas penting lainnya seperti pengatifan NPWP dikantor pajak dan mengurus kartu kuning atau kartu pencari kerja di DISNAKER atau Dinas Ketenaga Kerjaan. Setelah memastikan selesai pengurusan semua berkas, saya mulai menyusun satu persatu berkas-berkas penting itu dalam satu folder yang saya beri judul “File Lamaran Kerja”. Beberapa hari setelah pengurusan saya sempat kekampung halaman sahabat saya di Pinrang salah satu kabupaten di Prov. Sulsel. Setelah beberapa hari disana kami kembali ke Makassar untuk perpisahan :( miss you jeee..
Singkat cerita setelah urusan perberkasan selesai saya banyak menghabiskan waktu menscroll beberapa akun lowongan kerja perawat di instagram dan mencatat daftar RS dan alamat emailnya untuk mengirim berkas lamaran sesuai dengan posisi dan latar belakang pendidikanku. Mungkin sekitar 30 RS maupun PT yang saya apply untuk mengajukan lamaran kerja hahah kocaknya banyak yang sudah tutup pendaftaran tapi saya tetap nekat untuk mengirimkannya dan dari 30-an email yang tersebar mungkin setengahnya atau kurang dari itu saja yang ada feedbacknya, semua panggilan lokasinya jauh semua dari rumah seperti, Riau, Kalimantan, Jakarta, Batam, Tanggerang dll. Selain saya yang diseleksi saya juga menyeleksi wkwkw, mulai dari panggilan interview yang harus offline, penyerahan berkas secara langsung dan tibalah ditahap terakhir, hanya tersisa 2 kandidat kuat jakarta dan batam setelah menimbang banyak hal (Lama kontrak, lokasi kerja, posisi dan off course gaji☺️) saya memilih batam sebagai kota selanjutnya untuk berpetualang namun petualangan kali ini bukan lagi sekolah atau kuliah tapi untuk BEKERJA. Hufffff bismillah yah semngat semuanya.
Setelah mengikuti semua proses rekrutan seperti Tes Pengetahuan, Interview, Psikotes dan tes kesehatan Oh yah untuk ujian psikotesnya, ini adalah ujian pertamaku (mungkin pernah tapi beda sebutan aja kali yah entahlah) belum ada gambaran samsek ujian yang namanya "psikotes" tuh kek mana, untungnya sehari sebelum ujian buku psikotes yang saya pesan melalui toko hijau wkwk sudah tiba Alhamdulillah masih sempat belajar sehari wkwkw saya membaca buku itu nonstop wkwk ada stopnya sih waktu makan sama tidur malam. Saat ujian saya tidak begitu kaget karna sudah ada gambaran dibuku yang saya baca kemarin, namun nominal jumlah soalnya yang agak diluar nurul (eh nalar) wkwk beberapa kali saya bilang "eh kok belum selesai?" Btw just info ujian psikotesnya online zoom., dan ujian psikotes selesai dengan baik Alhamdulillah. Sekitar ¾ hari informasi kelulusan diinfokan oleh pihak HRD RS lewat WA dan juga email. Masuklah di tes tahap akhir, MCU atau Medical Chek Up yang biayanya harus dibayar sendiri dan akan di Reimburse ketika sudah lulus. Posisinya saat itu saya sedang berada di Makassar dan saya meminta kepada pihak HDR perusahan untuk menunda melakukan MCU karna harus pulang kampung dan melakukannya lagi ketika sudah tiba. Hal itu disetujui, saya pulang setelah beberapa hari kemudian, sesampainya dirumah saya mulai menjelaskan semuanya pada orang tua tentang dua panggilan pasti perusahan BATAM & JAKARTA ini. Aku juga menjelaskan pilihanku. Awalnya orang tuaku sempat keberatan karena lokasinya yang jauh dari kampung tapi karna kemauan saya yang besar wkwk katanya lihat nanti yah rejeki dan takdir tidak akan kehilangan pemiliknya. Setelah mengantongi izin dari kedua orang tuaku. Lantas apakah semuanya selesai? tidak vergusooo justru di part ini cerita menariknya.
Langkah pertama adalah saya harus mengatur alur peralanan apa yang akan saya tempuh dan tempat tinggal saya nantinya. Saya tidak punya keluarga, kerabat jauh atau sanak saudara sekampung di kota itu, itu kota asing untukku kota yang hanya kukenal namanya bahwa kota itu adalah perbatasan negara antara indonesia dan singapore tidak ada yang lain. Saya mencari semua hal tentang rute dan kendaran terbaik yang bisa saya pakai menuju kota Batam. Opsi pilihannya adalah harus yang sedikit resiko dan harga tiketnya yang ramah dikantong dan tiba disiang hari dibatam, kan agak ngerih yah kalo tiba malam apalagi sendiri wkwk saya memikirkan semua cara mulai dari naik pesawat dengan 2 kali transit total 4 bandara nasional indonesia yang disinggahi (Luwuk banggai, Surabaya, Jakarta dan Batam) juga total penerbangan 11 jam karena jam transite yang lama, pilihan itu jelas tereliminasi karena mengingat selain biaya pesawat yang gak ramah banget dikantong wkwkw juga punya resiko yang cukup membagongkan (seperti tiba malam dibatam, bagasi yang punya peluang untuk hilang, delay panjang yg mungkin saja terjadi dll). pilihan kedua adalah ke Makassar naik kapal PELNI dan terbang ke batam sayangnya harus transite sekali lagi di Jakarta itu menjadi pilihan yang berat untuk saya karena alasan yang sama yang sudah kutulis sebelumnya, tidak banyak fikir saya mengeliminasi opsi itu. Opsi ketiga adalah naik kapal PELNI dari Sulawesi - Batam setelah riset sana sini ternyata pelayaran sulawesi - batam sudah tidak ada lagi? infonya waktu itu sih, gak tau sekerang yah. Sekalipun ada opsi itu akan tereliminasi karena jumlah hari pelayaran akan menghabiskan banyak waktu. Opsi terkahir adalah ke surabaya naik PELNI dan langsung terbang ke Batam.. Yah mujurnya ada penerbangan SURABAYA - BATAM langsung. Deddegan dong wah keknya ada jalan terang nih wkwkwk namun tidak sampai disitu saya harus mengatur terlebih dulu kapan kapal Pelni berangkat dari Pelabuhan Banggai ke surabaya dan kapan waktu tiba pelni disetiap pelabuhan yang disinggahi (ini aku konfirmasi ke agennya langsung) dan waktu keberangkatan penerbangan pesawat ke batam wahh wahhh bentar- bentar setelah menulis ini saya baru sadar sepajang dan seribet itu prosesnya wkwkw
Lanjut lagi yah, pilihan jatuh pada opsi terakhir berangkat ke Surabaya dengan kapal PELNI tgl 10/10/22 pukul 16.00 wib (kalo gak salah yah, intinya sore deh seingatku) dan pelayaran membutuhkan waktu 3 hari melewati 2 pelabuhan nasional, Muhrum bau-bau dan pelabuhan Soekarno - Hatta Makassar yang kemudian pelabuhan Tanjung perak Surabaya. Kemudian terbang ke Batam tanpa transite setelah memastikan jadwal fixxx. Langkah selanjutnya adalah sesampainya disurabaya saya kemana? dan bagaimana ke bandaranya saat riset ternyata dari pelabuhan Tanjung Perak ke Bandar Udara Juanda menghabiskan 40 mnt itu lumayan jauh saya sedikit takut membayangkan turun dari kapal, naik gocar dan kemudian kebandara isu-isu yang beredar bahwa yang pelabuhan terrawan pencopetan dll dijawa adalah surabaya. Takut donggg
Saya mulai mencocokan jadwal perjalanan kapan tibanya dipelabuhan subayaya dan kalau tidak salah sesuai jadwal kapal tiba am 5/6 pagi dan saya memilih jam 11 siang untuk penerbangan ke batam dengan pesawat, oke bagian ini fix. Namun saya belum membooking tiket karen masih harus memastikan beberapa hal lagi tentang siapa yang akan menjemput di Surabaya karena, ini pertama kalinya ke Surabaya. Saya kemudian kepirkiran untuk masuk di grup organisasi semasa kuliah menanyakan kepada senior-senior dan teman-teman apakah ada yang sedang disurabaya saat ini? selang beberapa puluh menit kemudian seorang senior membalas chas grup yang saya kirim katanya "Saya di Surabaya Yita sekarang, kenapa? saya kemudian menarik nafas panang dan berkata "Tuhan iinkan aku ke Batam, bissmilahh.. Tanpa basa basi saya chat personal dengan bertanya bisakan saya Telfon? katanya "Bisa". Setelah berbicara ditlfn saya menelaskan semuanya tentang rencana dan tujuanku kebatam percakapan kami ditutup dengan pertnyaanku bisakah kakak menemput dan mengatarku ke Bandara hari H? Jawabanya adalah "Oke saya bersedia tetapiiiii dalam beberapa hari ini saya sedang menunggu jadwal tugas yang mungkin akan keluar sebelum kau berangkat kesurabaya", seniorku TNI btw "Kalau memang jadwal tugasku keluar sebelum kamu berangkat kesini jangan khawatir, Pacarku yang akan menjemput dan mengatarmu kebandara "siap kak" Terimakasih kataku, Setelah mengakhiri telfon saya ceritakan pada ibuku tentang obrolan yang baru saja berlangsung dia menangis katanya "setiap ada kemaun pasti ada jalan. Setelah selesai memastikan penjemput disurabaya saya memastikan siapa yang akan menemput saya dibatam, saya kembali menghubungi seorang perawat yang kontaknya diberikan oleh pihak SDM untuk dihubungi jika butuh bantuan, kebetulan beliau asli Makaasar namun beda kampus denganku. Keberangakatanku ada ditangannya jika iya bersediah menemputku dibatam maka aku akan berangkat kebatam ika tidak mungkin tidak. aku mencertitakan jadwal keberangkatanku, aku dedgegan menggu jawabannya, twing... bunyi notif wa ku dari beliau ini. yah dia bersedia menemputku karena bersaam dengan hari liburnya. Masya Allah gak bisa berkata-kata lagi. Allahdulillah Setelah 99% beres saya langsung membooking tiket pesawat dan packing barang-barang..
Terimakasih telah berkunjung, sampai ketemu diminggu depan.
Fb :Yita Lamanto
Ig : Yitalamanto
No comments:
Post a Comment